Kami mengucurkan
40 juta Dolar AS dan meluncurkan
>100 inisiatif
Agar mitra kami dapat terus usaha
di tengah pandemi ini
Lebih banyak pesanan pengantaran
artinya lebih banyak peluang pendapatan untuk
115.000
mitra pengantaran baru
> 78.000
Mitra merchant baru bergabung dengan Grab,
membuka peluang baru bagi bisnis mereka.
> 2 juta
masker pelindung wajah, cairan antiseptik, dan sarung tangan telah didistribusikan kepada mitra pengemudi dan mitra pengantaran.
Mengimplementasikan protokol kebersihan seperti
Kami senang dapat melihat ada banyak orang yang bergerak bersama dan menggunakan platform kami untuk berbuat baik bagi sesama, agar semua bisa terus usaha.
Untuk berterima kasih kepada
mitra pengemudi dan pengantaran,
pelanggan memberikan
tips 74% lebih banyak
selama pandemi COVID-19
> 700.000 makanan
didonasikan untuk mitra pengemudi dan pengantaran Grab oleh
pelanggan kami. Terima kasih!
Mendukung distribusi
bantuan sosial dan finansial dari pemerintah
bagi mitra pengemudi dan pengantaran,
juga masyarakat yang kurang mampu
Meringankan beban sistem layanan kesehatan dengan mendukung
usaha penelusuran kontak
di 8 negara di mana Grab beroperasi.
Melalui pendapatan dan penjualan mitra kami yang dihasilkan melalui platform Grab, kami menyumbang sekitar 8,5 miliar Dolar AS untuk perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan, menjelang Maret 2020.
Meskipun kami mungkin telah memutar upaya kami untuk membantu masyarakat di tengah pandemi, kami juga terus berkomitmen dalam jangka panjang untuk terus membawa dampak sosial. Berikut adalah beberapa hal penting:
Setiap transaksi di Grab berperan penting dalam menjaga komunitas kita untuk dapat terus usaha. Satu pesanan makananmu, dapat membantu mitra pengantaran untuk memberikan penghasilan bagi keluarga, membantu pemilik restoran dan pegawainya tetap bekerja, dan pemasok bahan makanan tetap menjalankan bisnis mereka.
Lihat bagaimana kamu memberi dampak pada komunitas kita, atau baca lebih banyak tentang usaha yang telah kamu lakukan dalam mendukung mereka.
Pemilik Toko Sembako Yenny, pedagang online pengguna GrabExpress, Indonesia
Pemilik Toko Sembako Yenny, pedagang online pengguna GrabExpress, Indonesia
Jessica dan ibunya sudah berjualan di Pasar Poris Tangerang sejak 2004. Mereka menjual berbagai kebutuhan pokok seperti minyak, mie, kacang, dan bumbu-bumbu masak.
Saat COVID-19 melanda, banyak pelanggan yang tidak lagi pergi ke pasar dan menyebabkan penjualan mereka menurun sekitar 40%. Awalnya mereka mencoba membuat layanan antar belanjaan online mereka sendiri, tapi tanpa adanya karyawan, sulit bagi mereka untuk mengurus layanan pengantaran mereka, terutama saat mereka mendapatkan pesanan dari tempat yang jauh.
Saat itulah mereka memilih untuk menggunakan layanan GrabExpress. Dengan teknologi, mereka bisa selesaikan lebih banyak pesanan dan menjangkau lebih banyak pelanggan. “Sekarang penjualan kami meningkat dua kali lipat! Bahkan lebih besar dibandingkan sebelum pandemi. Kami jadi bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, bahkan kami dapat order dari luar kota,” kata Jessyca.
Mitra pengantaran Grab, Thailand
Mitra pengantaran Grab, Thailand
Mungkin ia punya keterbatasan, namun jelas, itu tak menghalanginya sama sekali. Keterbatasannya mengajarkannya cara untuk beradaptasi, dan bagaimana ia jadi pantang menyerah.
Saat jalanan sepi selama COVID-19, jumlah orderan kendaraan jadi makin sedikit. Sulit memang, tapi ia pantang menyerah. Ia hadapi tantangannya dan mulai menerima orderan GrabFood.
Walau Lek menerima bantuan dari pemerintah, ia tetap semangat untuk mengemudi dan antarkan apa pun dengan Grab, sehingga ia bisa dapatkan pemasukan lebih untuk tabungannya, juga untuk hidupi keluarganya.
Mitra pengantaran GrabFood, Thailand
Mitra pengantaran GrabFood, Thailand
COVID-19 memberikan pukulan hebat terhadap industri pariwisata, berdampak terhadap penghasilan jutaan pekerja, termasuk Komsan, seorang asisten koki di sebuah hotel mewah di daerah Srinakarin.
Seiring turunnya jumlah wisatawan yang menginap di hotel, ia mendaftarkan diri sebagai mitra pengantaran GrabFood untuk dapatkan penghasilan alternatif. Tak lama setelah itu, hotelnya pun berhenti beroperasi.
Komsan melihat perubahan ini dengan optimis, ia menyebutnya sebuah peluang sempurna untuk memulai perjalanan baru setelah pekerjaannya yang lama. Bukan hanya mengantarkan makanan dengan GrabFood, ia juga mengantarkan barang dengan GrabExpress. Hal ini tentu saja melelahkan karena harus pergi dari satu tempat ke tempat lain, tapi hal ini menarik bagi Komsan. Ia pun bersyukur karena sekarang ia punya penghasilan lagi.