Grab Umumkan ‘Grab Lawan Opik!’ Berhasil Kurangi 80% Tindak Kecurangan oleh Pengemudi
Sejak diluncurkan di 2017, kampanye ‘Grab Lawan Opik!’ telah berhasil mengurangi tindakan kecurangan hingga 80% serta mengungkap beberapa sindikat besar di berbagai wilayah di Indonesia
- Sejak diluncurkan di 2017, kampanye ‘Grab Lawan Opik!’ telah berhasil mengurangi tindakan kecurangan hingga 80% serta mengungkap beberapa sindikat besar di berbagai wilayah di Indonesia
- Grab turut memberikan pendapat dalam acara yang diadakan oleh INDEF untuk membahas lingkup masalah kecurangan di industri ride-hailing
- Meluncurkan fitur-fitur baru untuk melindungi pendapatan mitra pengemudi dari kecurangan: Passenger No Show, 30 Seconds Cancellation dan Automatic Bookings
Jakarta, 7 Juni 2018 – Grab, platform aplikasi pemesanan kendaraan dan pembayaran mobile terkemuka di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan hasil kampanye ‘Grab Lawan Opik!’ yang diluncurkan untuk mengatasi penipuan di platform Grab. Hasil kampanye ini diungkapkan dalam diskusi publik yang diadakan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dengan topik “Mengurai Fenomena Order Fiktif di Transportasi Online”.
“Berdasarkan riset kami, sampai dengan 20% dari seluruh perjalanan di Indonesia akan dirugikan akibat tindak kecurangan, jika tidak segera diatasi. Dalam forum ini, kami sangat senang dapat menghadirkan hasil terobosan kami dalam melawan tindak kecurangan di industri ini. Sejak 2017, kami telah meningkatkan upaya dan investasi kami dalam teknologi anti kecurangan, sehingga berhasil menurunkan 80% tindak kecurangan di platform Grab, serta melakukan beberapa penangkapan sindikat besar di kota-kota seperti Jakarta dan Makassar. Riset kami menunjukkan bahwa hari ini, platform Grab dua kali lebih tangguh menghadapi tindak kecurangan dibandingkan kompetitor lain di Asia Tenggara.” Ujar Tri Sukma Anreianno, Head of Public Affairs Grab Indonesia, saat berbicara di diskusi publik INDEF mengenai tindak kecurangan di industri ride-hailing.
Dengan pesatnya pertumbuhan industri teknologi, pelaku tindak kecurangan telah memanfaatkan celah dalam teknologi untuk keuntungan mereka. Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh AppsFlyer, sebuah platform mobile marketing analytics menunjukkan bahwa pengiklan terekspos pada kerugian sebesar $700 juta – $800 juta akibat tindak kecurangan dalam beriklan di aplikasi ponsel pintar pada kuartal pertama 2018, meningkat 30% dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya. Industri ride-hailing sebagai ekosistem bisnis yang sedang berkembang, juga mengalami masalah yang sama dalam bentuk order fiktif. Bahkan, tindak kecurangan di bidang ride-hailing sedemikian menarik, hingga di pasar gelap profil curian dari pengemudi ride-hailing dihargai lima kali lebih mahal dibandingkan informasi kartu kredit curian.
“Tindak kecurangan seharusnya menjadi salah satu topik paling penting di industri ride-hailing saat ini. Hal ini merupakan penyebab hilangnya jutaan dolar bagi mitra pengemudi, investor dan ekonomi digital di Indonesia. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan berkolaborasi dengan pihak berwajib, kami dapat mengurangi dan melacak pelaku tindak kecurangan dalam platform kami. Pendekatan kolaboratif dengan pihak berwajib di daerah telah dapat membantu kami menangkap sindikat di kota-kota seperti Makassar dan Jakarta.” tutup Tri.
Grab telah menjadi pemimpin pasar dalam debat seputar tindak kecurangan di industri ride-hailing di Asia Tenggara, melalui langkah-langkah berikut:
- Alat pencegahan: Selama bertahun-tahun, Grab telah menerapkan berbagai algoritma machine learning pada platformnya yang dapat mengidentifikasi keadaan dimana adanya kemungkinan terjadinya tindak kecurangan dan menangkal tindak kecurangan terjadi. Grab memiliki beberapa paten tertunda pada teknologi untuk mengatasi tindak kecurangan. Misalnya, Grab membuat model yang kuat untuk memprediksi perjalanan yang berisiko tinggi dan menjalankan berbagai upaya untuk mencegah sebagian besar perjalanan yang berisiko terhadap tindak kecurangan sebelum terjadi. Kami juga menggunakan grafik dan model jaringan khusus untuk mengungkap dan menangkap sindikat-sindikat tindak kecurangan.
- Alat pendeteksi: Grab juga telah menciptakan beragam alat pendeteksi tindak kecurangan dalam aplikasi Grab. mulai dari alat pendeteksi GPS palsu hingga tindak kecurangan yang lebih canggih.
- Program Fairplay: Merupakan program pelopor di industri ride-hailing Asia Tenggara. Program whistleblower Grab ini memungkinkan para pengemudi dan pelanggan untuk dapat berpartisipasi langsung dalam memberantas tindak kecurangan yang dilakukan oleh mitra pengemudi dengan cara melaporkan dugaan tindak kecurangan tersebut saat terjadi. Program Grab Fairplay telah menghasilkan lebih dari 9.000 tips dalam kuartal pertama sejak diluncurkan dan merupakan sumber informasi utama dalam salah satu penangkapan sindikat besar pada tahun 2018.
Dalam diskusi publik tersebut, Grab juga mengumumkan beberapa fitur baru di platformnya, yang bertujuan melindungi pendapatan mitra pengemudi dan meningkatkan produktifitas mereka yaitu:
- 30 Seconds Cancellations – Pembatalan dalam 30 detik tidak berdampak pada “Tingkat Penyelesaian’: Penumpang ‘palsu’ umumnya melakukan pemesanan untuk kemudian membatalkan pemesanan tersebut dalam jangka waktu 30 detik sejak mendapatkan mitra pengemudi yang jujur. Hal ini pada akhirnya berdampak pada ‘Tingkat Penyelesaian’ mitra pengemudi serta pembayaran insentif mereka pada akhir minggu. Fitur baru ini akan memastikan bahwa perjalanan ‘palsu’ tersebut tidak lagi mempengaruhi perhitungan para mitra pengemudi.
- Passengers No Show – Pembatalan ketika penumpang tidak muncul: Fitur baru ini memberikan skenario lain dimana para pelaku tindak kecurangan lupa untuk membatalkan perjalanan mereka secara keseluruhan. Para pengemudi yang terpaksa membatalkan perjalanan ini apabila penumpang tidak muncul, tidak lagi melihat perjalanan tersebut mempengaruhi ‘Tingkat Pembatalan’ dan ‘Tingkat Penyelesaian’. Keduanya merupakan metrik yang dapat membantu untuk menentukan tingkat pembayaran insentif yang mungkin diterima oleh mitra pengemudi.
- Automatic Bookings – Opsi untuk menerima permintaan secara otomatis: Meskipun tidak secara langsung terkait dengan tindak kecurangan, ketika dinyalakan, fitur ini akan memungkinkan para mitra pengemudi untuk menerima pekerjaan secara otomatis dan memaksimalkan waktu perjalanan mereka. Pengemudi dapat memastikan bahwa mereka tidak melewatkan pekerjaannya saat mereka sibuk atau apabila mereka sedang tidak bersama mobil atau motornya. Fitur ini merupakan fitur tambahan yang dapat memberi kesempatan kepada mitra pengemudi untuk mendapatkan penghasilan yang sesuai.
###
Pertanyaan
Hubungi tim media GrabIkuti perkembangan terbaru melalui sosial media kami
Inside Grab
Baca blog resmi GrabCerita Engineering
Pelajari lebih lanjut tentang perkembangan teknologiGrab Luncurkan GrabRewards untuk Membuat Perjalanan Sarat Manfaat
Grab hari ini mengumumkan GrabRewards, loyalty program regional pertama di Asia Tenggara untuk penumpang layanan pemesanan kendaraan, sekaligus menandakan satu tahun penuh kesuksesan pada tahun 2016 yang telah dilalui oleh penyedia layanan pemesanan kendaraan terdepan di Asia Tenggara ini.
Grab Luncurkan Layanan In-app Instant Messaging, GrabChat, untuk Layanan Pemesanan Kendaraannya di Seluruh Asia Tenggara
Grab hari ini mengumumkan ketersediaan GrabChat, platform instant messaging atau pesan instan yang dibangun di dalam aplikasi Grab, untuk seluruh negara dimana Grab beroperasi di Asia Tenggara. Mulai hari ini sampai akhir minggu ini, GrabChat akan dihadirkan untuk seluruh pengguna Android dan iOS secara bertahap.