Minggu, 15 Juni 2025 – Grab Indonesia resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangkaian Jakarta Future Festival 2025: Collaborate to Elevate!, sebagai bagian dari komitmen bersama meningkatkan pelayanan publik yang lebih inklusif, terintegrasi, dan adaptif terhadap tantangan masa depan kota.

Penandatanganan MoU dilakukan di Taman Ismail Marzuki oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali, dan Director of Territory Jabo & ID Central Operations Grab Indonesia, Iki Sari Dewi. Prosesi ini disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi.

Ruang lingkup kerja sama ini mencakup perencanaan kebijakan publik berbasis data dan informasi dalam isu perkotaan seperti integrasi ride-hailing dalam sistem transportasi umum, keamanan dan keselamatan transportasi, pengembangan wirausaha digital, hingga kolaborasi pemberdayaan dan perlindungan perempuan. 

Membawa Suara Mobilitas Inklusif di Forum Global City

Sebagai bagian dari kontribusi dalam Jakarta Future Festival, Grab Indonesia turut menjadi pembicara dalam sesi talk show “Connecting Jakarta: Public Transportation Coverage in a Global City” yang membedah tantangan dan strategi dalam memperluas jangkauan transportasi publik Jakarta agar sejalan dengan standar kota global.

Diskusi ini dibuka oleh moderator dari sisi pemerintah, Dr. Ahmad Giffari, S.Sos., Tenaga Ahli Bappeda DKI Jakarta. Ia menjelaskan bagaimana hasil forum ini akan digunakan sebagai masukan strategis dalam penyusunan RPJMD Jakarta 2025–2029. Diskusi menghadirkan Prof. Rema Hanna, pakar kebijakan publik dari Harvard Kennedy School yang menekankan pentingnya pendekatan berbasis bukti dalam merancang layanan publik yang efisien di negara berkembang. Lin Yola, dosen dari SKSG Universitas Indonesia, memberikan perspektif sosial terkait akses transportasi publik di pulau seribu, Jakarta.

Sementara itu, Yoga Adiwinarto dari Karsa City Lab, yang memiliki pengalaman panjang dalam perencanaan transportasi dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur ITDP Indonesia serta Plt Direktur TransJakarta, menyoroti pentingnya kesinambungan antarmoda dalam desain kota. Dari Grab Indonesia, Clarina Andreny selaku Head,  Public Affairs Strategy, Policy and Jabo menyampaikan bahwa sebesar 71,7% atau 717 responden pengguna transportasi umum di Jabodetabek mengkombinasikan layanan ojek dan taksi online dalam mobilitas sehari-hari mereka untuk mencapai tempat tujuan. Bahkan, 75% dari responden tersebut menggunakan layanan ride-hailing sebagai pengumpan (first mile dan last mile) yang menghubungkan mereka ke moda seperti KRL, MRT, dan TransJakarta (Litbang Kompas, 2025).

Temuan ini memperkuat pentingnya ride-hailing sebagai bagian dari sistem transportasi publik yang utuh. Tanpa pengakuan dan integrasi yang nyata terhadap peran ojek dan taksi online, banyak warga kota diperkirakan masih menghadapi kesulitan menjangkau transportasi umum massal secara efisien. Oleh karena itu, Grab Indonesia terus mendorong pendekatan kolaboratif lintas sektor sebagai kunci membangun kota yang terhubung, inklusif, dan siap bersaing secara global.