Rasa tak bikin bosan dari Soto Kesawan Medan

Kalau kata pepatah, “Lebih baik sedikit berbeda daripada sedikit lebih baik” karena sesuatu yang berbeda itu lebih mudah diingat daripada yang hanya sekadar lebih baik. Mungkin itu adalah salah satu kalimat pembuka dari apa yang akan aku jelajah hari ini. Melancong ke pulau sebrang, Sumatera, tepatnya di Medan ada sebuah kuliner yang sangat menggambarkan kalimat pepatah di atas. 

Membahas makanan Indonesia tak akan lepas yang namanya soto yang sudah nggak asing di lidah masyarakat Indonesia. Ada banyak sekali varian soto, sebut nama wilayahnya dan kita akan bisa menemukan soto di sana. Kalau aku pribadi, soto merupakan peringkat ke sekian makanan favorit. Jujur, menurutku soto kurang cocok di lidahku. Walaupun beberapa soto berhasil mengubah persepsi itu.

Cuaca yang masih berawan sedang, menghias langit Medan, tepatnya di Kesawan. Mendengar nama Kesawan sudah tertebak kalau kuliner yang akan aku tuju adalah Soto Kesawan. Memang kebanggaan menggunakan nama daerah sebagai tempat kuliner adalah ciri khas Indonesia, selain mudah ditemukan juga mudah untuk diingat. 

Menggunakan GrabCar ke Jalan Ahmad Yani merupakan pilihan yang benar, karena selain nggak tau jalan, juga bisa menikmati kota ini dengan nyaman. Baru datang, aku langsung disambut dengan banner berukuran sedang bertuliskan “Soto Kesawan”. Warungnya tak terlalu besar, diterangi lampu yang temaram, dan juga dihiasi udang yang berjejer di etalase depan. Tunggu, tunggu… Udang? Soto? Hmmm…

“Aku pesan sotonya satu, sama es teh manis satu ya. Esnya tolong yang banyak. Makasih..”

Nggak sabar buat merasakan Soto Kesawan ini, apakah sotonya akan mengalahkan soto soto yang lain? Ataukah masih nggak mengubah persepsi lidahku kalau soto itu makanan dengan peringkat ke sekian? Tapi tetap saja kurapalkan semoga sotonya enak, dan memang banyak yang bilang Soto Kesawan adalah salah satu soto terenak. 

Yang ditunggu pun datang. Satu mangkuk penuh dengan sepiring nasi dan dipadukan es teh manis. Lengkap. Lalu disempurnakan dengan sedikit perasan jeruk nipis dan sambal secukupnya. Orang-orang sekitar yang mengobrol menambah suasana menjadi lebih menarik, walaupun beberapa bahasa nggak bisa kumengerti. 

Jadi, yang membedakan Soto Kesawan dengan soto lain adalah… yak benar sekali, udang. Di mana soto yang lain menggunakan daging atau ayam, ini pakai udang. Mumpung masih hangat langsung kucoba soto dengan daging udang ini. Kuahnya seperti kuah soto pada umumnya, tapi karena ini udang, jadi rasa gurihnya sangat ringan. Sehingga nggak ada kata bosan buat mengunyahnya lagi dan lagi. Pemandangan gedung Tjong A Fie Mansion di seberang jalan menambah rasa otentiknya, karena ternyata Soto Kesawan sudah melewati tiga generasi dan sudah melewati 60 tahun tanpa berubah rasanya. Salut. 

 

Harga yang harus ditebus yaitu sekitar 25 sampai 30 ribu rupiah saja. Untuk rasanya yang enak ini, aku rasa sangat sangat worth it. Kalau alergi udang, warung ini juga masih menyediakan daging ayam sebagai opsi keduanya, namun keunikan Soto Kesawan jadi kurang berasa. Tapi Soto Kesawan benar-benar menunjukkan kelasnya, rasa kuahnya benar-benar pas, udangnya juga lembut dan enak banget, ditambah kerupuk benar-benar segar. Bedanya dengan soto lain, udangnya bikin kita pengen terus nambah. Alhasil, aku nambah juga. 

Kalau mampir ke Medan lagi, pasti akan kucoba lagi Soto Kesawan ini. Di Medan sendiri ada banyak kuliner-kuliner yang unik, dan mungkin sudah banyak yang tau. Sudah 60 tahun, rasa yang terpercaya ini juga belum pudar. Rahasia yang menurutku tak lepas dari pepatah “lebih baik sedikit berbeda daripada sedikit lebih baik”.

 

ALAMAT JL. Ahmad Yani, Kesawan, Kec. Medan Bar., Kota Medan, Sumatera Utara, atau pesan di GrabFood

HARGA Kira-kira Rp25.000

DETAIL Buka setiap hari dari pukul 8 pagi sampai 2 siang

MENU REKOMENDASI Soto Udang