BANDUNG – Kondisi pandemi yang terjadi saat ini, bukan alasan pemilik Bakso Semar Asli, Idawati Muslimin (36 tahun) di Bandung untuk menyerah. Demi mempertahankan usaha dan nasib para pegawainya, Ida pun mengambil strategi dengan memanfaatkan secara maksimal kehadiran teknologi seperti Grab untuk tetap dapat menjangkau para pelanggannya di Kota Kembang.
Adanya pemberlakukan aturan pemerintah yang membatasi kunjungan pelanggan dan jam operasional selama pandemi, membuat omzet Bakso Semar Asli mengalami penurunan. Ida mengatakan saat pandemi melanda, ia bersama suaminya harus memutar otak bagaimana cara agar usahanya tetap dapat bertahan di tengah pandemi.
“Dampak yang paling terasa ketika adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tidak ada pengunjung yang diperbolehkan makan di tempat. Bahkan selama 3 bulan, kami 100 persen tidak ada penghasilan dari penjualan secara offline. Karena pada saat itu kami mengikuti imbauan pemerintah dan mengutamakan layanan take away atau order memakai aplikasi,” ucap Ida.
Sebelum pandemi, omzet utama Bakso Semar Asli banyak berasal dari pelanggan yang makan di tempat serta pelanggan yang memesan secara online. Namun di awal pandemi, omzet penjualan Bakso Semar Asli sempat mengalami penurunan hampir 100 persen. Ida mengakui, ia harus menghabiskan hampir seluruh isi tabungannya agar bisa bertahan dan tidak memberhentikan para karyawan yang bekerja sejak usahanya berdiri di tahun 2008.
“Berbagai cara kami lakukan agar tetap dapat mempertahankan usaha ini dan menjaga keberlangsungan hidup karyawan. Disaat banyak usaha lain yang memberhentikan karyawan, kami justru sebaliknya. Kami nekat membuka beberapa cabang baru, meski tempatnya kecil, tapi bisa digunakan untuk jualan online. Karyawan yang ada pun akhirnya diberdayakan ke sana. Saat pandemi mungkin banyak yang gulung tikar, tapi kami sengaja buka cabang, buka titik baru dan akhirnya ramai,” jelasnya.
Bagi Idawati Muslimin, memerhatikan kesejahteraan karyawan di tengah pandemi merupakan salah satu kunci kesuksesan dirinya mempertahankan lini bisnisnya di Kota Bandung, Jawa Barat
Ida juga senantiasa memperhatikan kesehatan para karyawannya, ia rutin menyuplai bantuan kesehatan demi menjaga protokol kesehatan. Seluruh karyawannya juga difasilitasi vaksinasi untuk menjamin keselamatan karyawan. Di awal pandemi, Ida sebagai pemilik rutin melakukan tes PCR secara gratis bagi para karyawan. Kalau ada yang terpapar positif COVID-19, Ida menganjurkan kepada karyawannya untuk melakukan isolasi mandiri dan dipenuhi kebutuhannya selama masa isoman.
“Kami suplai vitamin sampai sekarang. Awal vaksin kita langsung minta vaksinator ke sini untuk vaksin semua karyawan. Tes PCR dan antigen juga sering. Kami keliling cabang untuk melakukan tes, jika ada yang bergejala, kami segera tutup cabang tersebut dan memberlakukan isoman bagi karyawan,” terangnya.
Ida juga menyemangati para karyawan untuk bertahan dan terus semangat melewati pandemi bersama-sama. Selama masa pandemi, Ida tidak mengurangi gaji karyawan, bahkan ia tidak sungkan untuk menaikkan gaji karyawan yang kinerjanya bagus.
Beradaptasi dengan perkembangan zaman, merupakan kiat Ida untuk tetap bertahan. Kehadiran teknologi menjadi salah satu solusi dalam mempertahankan usahanya. “Beruntung kami telah bergabung menjadi mitra merchant GrabFood sejak 2018. Ternyata di masa sulit ini, penjualan secara online mampu membuat bisnis kami bertahan sekaligus bisa terus menjadi sumber penghidupan bagi 50 orang karyawan Bakso Semar Asli. Adanya program yang diberikan oleh Grab bahkan dapat membantu bisnis kami berkembang pesat. Sekarang Bakso Semar Asli memiliki 10 cabang yang tersebar di beberapa wilayah Kota Bandung,” katanya.
Di sisi lain, pandemi memberikan ruang bagi Bakso Semar Asli untuk melakukan inovasi agar dapat menarik lebih banyak pelanggan. “Kami mulai fokus untuk meningkatkan variasi dan menambahkan menu tambahan. Seperti mengkreasikan menu tradisional menjadi modern. Kalau dulu hanya ada bakso urat sama tulang rusuk, sekarang kami punya menu baru yaitu bakso rendang dan bakso rawit. Kami juga menyediakan menu bakso yang dikemas secara beku, cara seperti ini kami lakukan karena sudah ada beberapa pelanggan di luar kota yang ingin merasakan kenikmatan dari Bakso Semar Asli. Strategi ini juga terbukti bisa membantu meningkatkan pendapatan. Kini pendapatan kami perlahan-lahan berangsur membaik hingga mencapai 60 persen,” ujarnya.
Ke depannya, Ida berencana untuk menambah cabang Bakso Semar Asli di luar kota Bandung. “Saya ingin Bakso Semar Asli bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah mana pun. Apalagi dengan adanya kemudahan yang ditawarkan oleh Grab, berjualan online kini semakin cepat dan gampang,” tutup Ida.