Grab Indonesia – Perbedaan Aki Kering dan Basah, Mana yang Lebih Baik?

Baik pengendara motor maupun pengemudi mobil, pasti sudah tidak lagi asing dengan komponen kendaraan yang sering disebut aki. Baik kendaraan motor maupun mobil, aki digolongkan menjadi dua jenis, yaitu aki basah dan aki kering. Meski penyebutannya berbeda, nyatanya kedua jenis aki ini tetap menggunakan cairan elektroda yang biasa disebut dengan air aki. Lalu apa sebenarnya perbedaan aki kering dan basah, kemudian mana yang lebih baik untuk mobil? 

Perbedaan Aki Kering dan Basah

Dilansir dari Tempo, aki merupakan komponen yang vital bagi sepeda motor maupun mobil. Hal ini dikarenakan aki berhubungan dengan kelistrikan yang ada pada kendaraan dan juga menjadi penyedia sumber energi untuk lampu sorot dan sign.

Baca Juga: Penyebab & Tips Mengatasi Rem Blong Tanpa Rasa Panik 

Walaupun sama-sama memiliki cairan, aki basah biasanya menggunakan cairan yang lebih encer, sedangkan aki kering menggunakan cairan yang menyerupai gel. Lalu separator yang digunakan pada aki kering berbentuk kapas dan tidak mudah terguncang walaupun di balik ke atas dan ke bawah, sedangkan aki basah bisa tumpah ketika ada guncangan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa perbedaan aki kering dan basah pada kendaraan dilansir dari situs resmi Otoklix.

1. Aki basah

Aki ini menggunakan wadah semi transparan yang bertujuan untuk mempermudah kamu mengecek volume air aki. Biasanya air aki yang digunakan pada jenis aki basah adalah air accu dan air zuur.

Kedua jenis air aki ini memiliki fungsi yang sama, namun berbeda dalam penggunaan. Fungsi cairan aki ini adalah sebagai perendam cell-cell yang berada di dalam aki agar bisa menghantarkan arus listrik. 

Air accu digunakan untuk menambah volume air aki sedangkan air zuur digunakan pada saat pertama kali mengisi air aki. Cellcell yang tidak terendam sempurna akan membuat arus listrik yang mengalir menjadi berkurang.  Hal ini terjadi karena cell baterai mengalami oksidasi dan berkarat.

Karena menggunakan cairan berbentuk air, maka volume aki basah lebih cepat menguap, sehingga kamu perlu melakukan pengecekan secara berkala paling tidak sebulan atau dua bulan sekali. 

Baca Juga: Mau Punya Mobil Nyaman untuk Mengambil Orderan? Lakukan Service Berkala & Dapatkan Manfaatnya! 

2. Aki kering

Berbeda dengan aki basah, aki kering terbilang memiliki perawatan yang minim dan sering disebut maintenance free (MF). Jenis aki ini tidak perlu dilakukan pengisian air aki.  Meskipun begitu, biasanya usia pakai aki kering adalah sekitar 1,5-2 tahun. Jika sudah memasuki usia pakai, aki kering harus diganti baru.

Jika ingin diperbaiki, prosesnya cukup rumit dan membutuhkan ketelitian dan kerapian karena harus membuka segel menggunakan gergaji atau pisah. Jika tidak, maka komponen aki bisa rusak.

Selain itu, aki kering biasanya memiliki wadah dengan desain yang tertutup sepenuhnya menggunakan bahan yang solid. Jadi kamu tidak bisa melihat isi di dalam aki.  Warna yang digunakan pada kemasan aki kering di antaranya adalah hitam, biru, putih, atau kuning. Jenis aki ini juga tidak memiliki lubang pengisian pada bagian atas kemasan.

Bahan isi yang digunakan pada aki kering adalah gel yang tidak mudah menguap sehingga volume gel dapat lebih terjaga.

Cara Merawat Aki Basah dan Kering

Cara perawatan kedua jenis aki ini pun berbeda. Dilansir dari situs resmi Carmudi, kamu bisa melakukan perawatan aki basah dengan memeriksa kadar air di dalam aki. Selain itu, aki basah biasanya juga memerlukan sedikit perawatan berupa pembersihan kutub positif (+) dan negatif (-).

Sedangkan untuk merawat aki kering caranya cukup mudah. Kamu hanya perlu rajin menggunakan kendaraan dan hindari untuk mendiamkan mobil di garasi saja. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bukan bahwa aki kering memang termasuk maintenance free, sehingga kamu tidak perlu repot-repot mengecek secara berkala aki tersebut dan hanya perlu kamu gunakan, atau minimal panaskan mobil di garasi.

Mana Jenis Aki yang Lebih Awet?

Setelah mengetahui perbedaan aki kering dan basah, tentu kamu bertanya-tanya, mana jenis aki yang sebenarnya lebih awet? Tentu jawabannya tergantung si pemilik kendaraan.

Aki basah memang lebih awet, namun dengan catatan volume airnya harus selalu dijaga. Biasanya harus dicek tiap dua bulan sekali. Untuk kendaraan yang tingkat penggunaannya tinggi, sebaiknya pengecekan aki basah dilakukan lebih cepat.

Sedangkan jika kamu termasuk orang yang memiliki pekerjaan dengan tingkat kesibukan yang tinggi dan selalu menggunakan kendaraan hampir setiap hari, ada baiknya untuk menggunakan aki kering. Pasalnya, aki jenis ini tidak perlu perawatan rutin dan perlu diganti baru setelah berusia 1,5 tahun atau 2 tahun.

Baca Juga: Daftar Menjadi Mitra Grab Secara Online, Sat Set Sat Set, Cuan di Tangan! 

Aki kering ini juga sangat cocok bagi kamu yang memiliki rencana untuk bergabung menjadi mitra GrabCar. Pasalnya, kamu akan sering menggunakan kendaraanmu di luar untuk mengambil penumpang atau orderan lainnya.

Nah, bagi kamu yang ingin mendaftar menjadi mitra GrabCar, kamu bisa melakukan pendaftaran melalui website resmi Grab di https://register.grab.com/id atau download Aplikasi Grab. Setelah berhasil melakukan pendaftaran online, kamu akan mendapatkan SMS konfirmasi yang berisi undangan untuk proses verifikasi ke kantor cabang Grab terdekat. Pastikan kamu membawa dokumen yang dibutuhkan seperti KTP, SIM, dan STNK untuk mempermudah proses verifikasi.

Jika verifikasi berhasil, maka hal selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menyelesaikan training dan tes online sebelum kamu mengambil orderan Grab. Jadi tunggu apalagi? Yuk daftar Grab dan dapatkan penghasilan besar.

Sumber:

  • https://otomotif.tempo.co/read/1451379/perbedaan-aki-basah-dan-aki-kering-kelebihan-kekurangan-dan-harga-menentukan
  • https://otoklix.com/blog/aki-basah/
  • https://www.suzuki.co.id/news/aki-kering-dan-aki-basah-mana-yang-lebih-awet