Dari Titik A ke B…lalu ke C dan seterusnya dengan Grab

Setiap pagi pada hari kerja, para komuter yang menuju ke Kota Kasablanka dari Stasiun Tebet harus membuat keputusan. Apakah mereka akan angkutan umum satau naik Grab? Perjalanan dengan bus akan memakan waktu dua kali lebih lama, sementara menumpang GrabBike dapat dilakukan saat itu juga dan dapat menembus kemacetan lalu lintas Ibu Kota dengan mudah.

Inilah dilema yang harus dihadapi warga kota pengguna layanan transportasi. Perjalanan tidak hanya di mulai atau berakhir saat mereka turun dari bus atau kereta. Biasanya mereka harus berjalan, bersepeda, naik mobil atau menumpang bus lagi untuk dapat sampai ke halte transit seperti stasiun kereta atau terminal bus dari rumah atau tempat kerja. Demikian pula sebaliknya.

Di Grab, beragam moda transportasi kami telah menjadi mata rantai penting yang membawa penumpang sebelum dan sesudah transit yang kami sebut sebagai perjalanan “mil pertama dan “mil terakhir”.

Di Jakarta, salah satu rute terpopuler dari perjalanan mil pertama dan mil terakhir ini adalah rute 4 kilometer dari Stasiun Tebet menuju Kota Kasablanka. Perjalanan yang dapat ditempuh selama 18 menit dengan GrabBike dapat memakan waktu lebih dari setengah jam jika ditempuh dengan kombinasi menumpang bus dan berjalan kaki.

Di seluruh wilayah, kami telah mempermudah penumpang untuk mencapai tujuan akhir mereka terlepas dari jenis angkutan umum yang mereka gunakan.

Indonesia dan Malaysia adalah dua pasar utama pengguna layanan perjalanan mil pertama dan mil terakhir yang menyumbang sedikitnya 10% dari jumlah perjalanan Grab di kedua negara tahun lalu. Di Indonesia, empat dari lima perjalanan seperti itu dilakukan dengan GrabBike. Sementara di Malaysia, 85% perjalanan seperti ini dilakukan menggunakan layanan GrabCar.

Denyut nadi kawasan

Di Asia Tenggara, mobilitas di kota-kota memiliki pola yang berbeda. Data internal dari perjalanan Grab tahun lalu memberi kami wawasan tentang dinamika ini dimana waktu yang umumnya dilakukan untuk perjalanan mil pertama dan mil terakhir adalah antara pukul 4 hingga 6 sore.

PagiMalam

Membuat hidup lebih baik

Di kota-kota yang kami layani, transportasi bukanlah sesuatu yang mudah diakses sehingga perjalanan mil pertama dan mil terakhir menjadi kebutuhan. Hal ini juga menjadi alasan mengapa banyak orang tetap mengemudi dalam kondisi lalu lintas yang macet.

Sejalan dengan komitmen kami untuk menghadapi tantangan kemacetan perkotaan, kami ingin menyediakan alternatif bagi kepemilikan mobil pribadi dengan menawarkan beragam moda transportasi melalui aplikasi Grab. Dengan melengkapi sistem transportasi umum, kami memberikan komuter pilihan untuk melakukan perjalanan tanpa harus memiliki kendaraan.

Saat ini, pengguna Grab dapat memilih untuk berkendara dengan sepeda, sepeda motor, mobil pribadi, carpooling, bus dan bahkan kendaraan roda tiga tergantung dari negara di mana mereka berada.

“Kami ingin memberikan layanan yang melampaui layanan transportasi di aplikasi kami.” ungkap Goh Ker Jia, Regional Lead for Transport New Business, Grab.

Langkah selanjutnya adalah untuk menghubungkan berbagai moda transportasi, mulai dari integrasi pembayaran dengan layanan angkutan umum sampai dengan penggunaan data real-time dari Grab serta layanan transportasi umum untuk perencanaan perjalanan yang lebih baik.

Namun, kami memiliki tujuan yang jauh lebih besar – menghadirkan mobilitas yang tak hanya berjalan mulus, tapi juga cerdas sebagai bagian dari tujuan kami untuk menjadi superapp paling bermanfaat di Asia Tenggara yang menawarkan semua kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan konsumen, kapan saja mereka membutuhkannya dan bahkan sebelum mereka menyadari mereka membutuhkannya.

Dengan data yang telah kami kumpulkan dari perjalanan mil pertama dan mil terakhir, kami bekerja keras untuk menjadi aplikasi yang mampu memahami perilaku serta preferensi konsumen dan mampu secara intuitif menawarkan opsi perjalanan yang paling sesuai dengan kebutuhan pengguna.

“Sebagai contoh, jika Anda akan pulang ke rumah dari sebuah pusat perbelanjaan, aplikasi kami tidak akan menawarkan Anda berkendara dengan GrabBike karena memahami bahwa Anda kemungkinan membawa barang belanjaan dalam jumlah yang cukup banyak.

“Visi kami adalah menjadikan aplikasi kami begitu cerdas untuk memahami kebutuhan perjalanan mulai dari rute dan moda transportasi yang disesuaikan dengan preferensi Anda. Ini merupakan perwujudan mobilitas yang sesungguhnya dalam genggaman Anda.”