Sop Saudara Irian di Kota Makassar

 

Sering melakukan perjalanan, mau liburan atau perjalanan bisnis, membuat aku jadi sering memperhatikan detail atau hal-hal kecil dalam jangkauan mata. 

Mendengar dialek yang asing ketika seseorang buka percakapan. Gaya berpakaian yang nggak biasa dengan motif yang dipilih serta warnanya. Cara menyapa. Sampai kebiasaan driver menghias kendaraannya di tiap-tiap kota. 

Mungkin bukan cuma aku saja. Mungkin ini kebiasaan traveler yang cukup umum. Atau kebiasaannya orang-orang yang menghabiskan waktu lama setiap hari di jalan, di kereta, di bis, atau di mobil Grab.

 

Menemukan nama jalan seperti Jalan Surabaya tapi ada di Kota Jakarta. Atau Jalan Irian tapi di Kota Makassar. Adalah detail yang menarik juga. Printilan yang membuatku merasa lebih mengenal suatu tempat.

Walau Jalan Irian sudah diganti, jadi Jalan Wahidin Sudiro Husodo, tapi nama aslinya masih familiar di telinga orang lokal. Entah kenapa diubah dari aslinya. 

“Ini dulu Jalan Irian ya, Puang? Kenapa jadi Jalan Wahidin?” tanyaku pada pengemudi GrabCar-ku yang fokus melihat jalan.

“Kurang tahu juga.” serunya. 

“Tapi Sop Saudara Irian masih ada?” tanyaku lagi.

“Oh itu masih. Sedikit lagi kita sampai.”

“Bagus lah!. Sudah lama nggak ke sini, saya cuma harap masih ada.”, kataku.

“Oh itu dari tahun 70 tidak tutup. Buka 24 jam.” seru pengemudiku. “Ini kita sampai.”

 

Sop Saudara disebut bersamaan dengan nama belakang ‘Irian’, karena lokasi berdirinya di Jalan Irian, dan masih dikenal sebagai Sop Saudara Irian, meski lokasinya sudah jadi Jalan Wahidin Sudiro Husodo. Nama jalan yang berubah mungkin bikin bimbang. Kalau takut tersesat, jangan ragu minta antar Grab ke titik lokasi. Atau pesan dari GrabFood buat diantar ke tempat menginap.

Sop Saudara Irian kumasukkan paling belakang dalam itinerary, karena letaknya, kebetulan juga, di ujung jalan sebelum jalan tol menuju bandara. Pas sekalian lewat aku makan enak dulu, sebelum terbang kembali ke Jakarta.

Menemukan Sop Saudara Irian nggak susah karena warungnya berada di pinggir jalan. Dekat dari Pasar Sentral dan Lapangan Karebosi. Berlokasi strategis di belakang salah satu bank besar di Sulawesi Selatan, juga yang membuatnya selalu ramai dan penuh pengunjung. Baik yang pesan bawa pulang atau makan langsung.

Tahun ini 50 tahun berdirinya dan kulinari lokal yang buka 24 jam ini masih jadi rekomendasi. Kuahnya memang berbeda dari sop umumnya. Kali terakhir ke mari, sopnya betul-betul berkhasiat memulihkan badan yang kurang enak. Konon buat hangover pun manjur. Karena lembur atau habis begadang. 

Apa masih sama rasanya? Aku penasaran.

Sop Saudara ini makanan dari Pangkep, salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Dinamai Sop Saudara karena diracik oleh dua orang bersaudara, yang mahsyur oleh kemahirannya memilih bahan untuk sopnya, sehingga mereka mematenkan sop mereka dengan nama Sop Saudara.

Dua bersaudara ini mulai menjual sopnya di tahun 1970-an. Sop tradisional khas Sulawesi Selatan, berisi daging, hati, paru, dengan diperkaya laksa dan kentang goreng berbentuk bola-bola kecil.

Dari hati sapi, babat atau kikilnya, bihun dan perkedel kentangnya. Belum lagi perasan jeruk nipis dan sambal. Racikan Sop Saudara menuai ulasan bagus dari berbagai pelancong yang pernah mampir ke warungnya. 

Walau mungkin ada yang mengulas semangkuknya hampir serupa dengan hidangan berkuah khas Makassar lainnya, seperti coto maupun pallubasa, namun kuah Sop Saudara belum tertandingi dan sangat membedakannya dari sekelasnya. 

Kuminta seporsi Sop Saudara dan sepiring nasi panas. Formasi yang sama setiap mampir. Kucipratkan perasaan jeruk nipis, sedikit saos, taburan emping, dan tambahan sebutir telur asin. Kombinasi menggiurkan dan sempurna!

Kuseduh kuahnya. Kuahnya Sop Saudara tidak menggunakan kacang seperti coto, sehingga rasanya lebih segar dan ringan.

Kulumat isi sopnya dalam mulut. Amboi! Aroma dan kehangatan dari resapan bumbu rempah-rempahnya. Badanku serasa diselimuti pelukan ibu. Orisinalitas resep yang tak termakan usia. 

Kunikmati setiap seduh kuahnya yang gurih-gurih segar. Bahkan menambah lagi seporsi dengan isi paru dan kikil. Supaya benar-benar kenyang. Tinggal tertidur di dalam pesawat.

 

Ah.. Sop Saudara Irian. Tempat yang sederhana. Tapi detail penting yang harus dirasai dari kota Makassar. 

 

ALAMAT Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, atau pesan di GrabFood

HARGA Kira-kira Rp30.000 per porsi

DETAIL Buka setiap hari 24 jam

MENU REKOMENDASI Sop Saudara